28.5.09

how it all starts

Sewaktu jadi fungsionaris di LFM intinya saya dan azriel udah punya niat besar banget setelah turun dan sebelum lulus tapi masih di lfm kita harus bikin film. Siang itu di LFM azriel ngobrol sama saya tentang film there's only one sun buatan wong kar wai di bawah rumah produksi anonymous content, intinya "that's the highest bar that we're gonna reach in this movie". Saya dan Azriel sangat termotivasi dengan production concept dan permainan lighting yang sungguh "bizarre..." di film itu walaupun sebagian besar orang ketika menonton pertama kali kurang langsung dapat menangkap ceritanya. Beberapa kali saya dan azriel sharing mengenai cerita apa yang capable dapat dituangkan dalam film pendek dengan nuansa surreal tanpa terlalu idealis. Saya dan azriel sharing mengenai beberapa film pendek yang pernah kita tonton seperti film pendeknya christopher nolan yang doodlebug, beberapa film pendek perancis, film pendek filipine sampai akhirnya kita nonton there's only one sun sun. Intinya di film pendek menurut kita emang harus nyampein sesuatu yang simple tapi gimana caranya dalam waktu singkat content tersebut harus "gripping" ke audiencenya.
Azriel bilang sama saya "satu hal lagi, filmnya harus bisa ke cannes". intinya film ini kita pengen banget bisa jalan-jalan ke festival2 luar tanpa melupakan festival2 lokal tentunya. Sharing saya dan azriel akhirnya berlanjut membahas film-film asia yang bisa tembus di festival luar sana, kebetulan yang kita tahu memang film2 Cannes. Kita ngebahas film Thailand Tropical Malady, terus film2 nya Edwin yang a very slow breakfast,kara anak sebatang pohon sama yang ada di proyek payung 9808.intinya kita harus pede aja kalau film asia khususnya indonesia bisa tembus sana juga. Hal ini juga pas banget dengan beberapa waktu kemudian ada acara screening film Dara buatan Mo Brothers di LFM yang akhirnya bisa sharing tentang bagaimana mendistribusikan film ke festival-festival luar.

0 comments:

  © Blogger templates by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP